Ducati ternyata musim ini sibuk sekali. Bukan hanya menunggu kapan balapan musim ini, mereka juga tengah sibuk menangani 'keluar-masuk' pembalap untuk line-up musim depan. Mereka tengah mendekati Andrea Dovizioso untuk bertahan, tapi negosiasi macet gara-gara soal gaji. Tidak hanya sibuk mengejar tanda tangan Dovi, Ducati juga tengah merampungkan kepindahan Jack Miller dari tim satelit, Pramac Ducati. 'Naik kelasnya' Miller ternyata masih menyisakan 'kesibukan' baru di Ducati, tepatnya di Pramac. Pasalnya, jikalau Miller jadi pindah maka mereka harus mengisi kursi yang ditinggalkan pembalap asal Australia tersebut. Lantas, muncullah dua nama sukssor Miller, Enea Bastianini dan Jorge Martin. Menilik performa mereka musim lalu baik Bastianini maupun Martin saling bersaing ketat di klasemen. Mereka hanya terpaut 3 poin saja di klasemen akhir musim 2019 dengan Bastianini unggul di depan Martin lewat 97 poin di posisi ke-10 sementara Martin kesebelas. "Jika tim-tim MotoGP memikirkan tentang diriku maka itu karena kamu melakukan sesuatu yang benar", sebut Martin dikutip dari Motorsport.com. Menurutnya, motor Ducati cocok dengan gaya balapnya saat ini sehingga mudah untuk beradaptasi. "KTM adalah motor yang menuntutku untuk mengerem super lambat, menghentikannya dan membuka gas lebih awal" Melihat dari pernyataan tersebut, Martin ada ketertarikan bergabung ke Ducati. Tapi, itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, kawan. Sebab, KTM dan Honda sama-sama antre tanda tangannya. Ini juga diakui sendiri oleh Tim Manajer Pramac Francesco Guidotti. Menurutnya, adalah sebuah keajaiban jika Ducati bisa menang dalam persaingan merebut hari Martin. Tapi, Ducati masih punya cadangan lain. Selain Bastianini dan Martib sebagai yang terdepan, ada Lorenzo Baldassarri dan Alex Marquez yang masuk dalam radar Pramac. Lantas, bagaimana dengan nasib Pecco Bagnaia? "Untuk Pecco, kami beri dia satu tahun lagi supaya dia biar bisa lebih pede di MotoGP. Kalau balapan musim ini dimulai lagi pasti akan terasa aneh baginya. Jadi, dia layak bertahan bersama kami", ungkap Guidotti. AuthorDewa Putu Ardita DP
0 Comments
Sumber gambar : Instagram Petronas Yamaham SRT Kabar gembira kembali menyapa tanah air. Salah satu atlet e-sport asal Indonesia yakni Muhammad Mulkana resmi direkrut Petronas Yamaha SRT untuk ikut dalam MotoGP eSport Championship 2020. Tahun ini, tim asal Malaysia tersebut ambil bagian dalam ajang balap virtual. Performa impresif yang ditunjukkan Kana dalam Pro Draft membuat Petronas SRT merekrutnya meski ia berstatus rookie di seri Global. Perlu diketahui, Pro Draft merupakan fase seleksi resmi dari kompetisi MotoGP eSport dimana setiap pemain ambil bagian dalam tiga tantangan menggunakan viedogame resmi MotoGP. Setelah melalui tiga tantangan tersebut, Kana menempati posisi ketiga dalam ranking dunia. Bahkan, ia berhasil menyabet peringkat pertama di Asia serta menempati posisi terbaik untuk kategori PC Console. Hasil tersebut diraih berkat kemenangan di seri Qatar dan Austin serta runner-up di GP Thailand. Nantinya, Sanshoqueen akan menghadapi 10 pembalap dalam 8 race di empat sirkuit berbeda dalam ajang MotoGP eSport Championship 2020. Saat ini, Kana dan Petronas SRT tengah bersiap menyambut seri perdana yang jadwalnya akan diumumkan oleh Dorna dalam waktu dekat. Dikutip dari situs resmi tim, Kana mengaku senang dan tidak membuang kesempatan berharga ini. Saat berkompetisi di Pro Draft ia mengaku mengalami sedikit kesulitan saat balapan basah di Thailand. Namun, akhirnya ia berhasil jadi yang tercepat dalam kategori PC. "Aku ingin bertarung untuk podium dan memenangkan balapan sebanyak mungkin. Aku berlatih keras saat ini, sekitar 10 jam sehari. Aku tak sabar bertemu dengan tim, khususnya dengan Quartararo dan Morbidelli karena ada banyak hal yang ingin aku bicarakan dengan mereka", ujar Kana. Wah, selamat ya kak! Semoga bisa mengharumkan nama Indonesia di ajang e-Sport MotoGP! AuthorDewa Putu Ardita DP Sumber gambar : motogp.com Masih belum bergulirnya MotoGP akibat pandemi tidak serta merta membuat pembalap tenang. Hal ini dirasakan oleh juara bertahan Moto2 musim lalu Alex Marquez. Dikontrak setahun oleh Honda, Alex mengaku khawatir tak bisa mencapai sepakat dengan Honda untuk mendapat kontrak baru di musim 2021. Pembalap bernomor balap 73 ini merasa sedikit tertekan karena waktu yang terbatas untuk bisa membuktikan kapasitasnya kepada Honda. Terlebih, beberapa tim telah menuntaskan deal dengan pembalap untuk musim 2021. Yamaha telah meneken kontrak dengan Vinales dan Quartararo hingga 2022. Suzuki pun senada dengan tetap mempertahankan Joan Mir serta Alex Rins sampai 2022 juga. "Di saat seperti ini virus korona tidak banyak membantu. Jika kamu tak dapat menunjukkan apa yang bisa dilakukan maka tim akan sedikit hilang kepercayaan", ujar Alex dalam wawancara dengan stasiun penyiaran Prancis Canal+ dikutip dari autosport.com. Menurutnya, dalam kondisi seperti ini segala kemungkinan bisa terjadi termasuk kursi kosong di tim pabrikan Ducati dan tim satelitnya, Pramac Ducati. Perlu diketahui, dua pembalap pabrikan serta satelit tim asal Italia itu akan habis kontraknya akhir musim ini. Meski begitu, Alex mengaku tetap sabar menanti keputusan yang diambil oleh Honda. Sementara itu, saudara kandung sekaligus rekan setim Alex di Honda yakni Marc Marquez telah berbicara perihal kondisi tak biasa ini dengan Alex. Marc mengakui bahwa situasi ini mengubah beberapa hal dalam perkembangan kompetisi, termasuk soal kontrak. "Semua orang mengincar satu kursi balap dan ingin menjadi pembalap MotoGP. Pada saat seperti ini, kamu hanya perlu bersabar dan ketika momen tersebut tiba maka kamu akan melakukan 100 persen kemampuan kamu" ungkap Marc dilansir Motorsport.com. Meski begitu, Marc tak menampik bahwa ketika balapan musim ini pada akhirnya akan digelar banyak pembalap akan berupaya sekuat tenaga demi mengamankan kontrak di MotoGP. Jadi, akankah Alex tetap bersama Honda musim depan? AuthorDewa Putu Ardita DP Pembalap Repsol Honda Alex Marquez meraih kemenangan di seri keempat MotoGP Virtual Race. Dalam balapan yang menggunakan sirkuit Misano World Circuit Marco Simoncelli, San Marino, Alex Marquez berhasil mengungguli rekan setim sekaligus kakaknya, Marc Marquez. Sementara itu, pembalap Monster Energy Yamaha Valentino Rossi menempati urutan ketiga pada balapan kali ini. Sebelumnya, Alex Marquez sempat menjuarai Virtual Race seri perdana di Mugello. Kemenangan ini menjadi yang kedua dalam seri balap virtual yang digelar di tengah pandemi Covid-19 ini. Pada balapan yang berlangsung sepanjang 9 lap ini terjadi sejumlah insiden. Di lap pertama terjadi insiden yang melibatkan tiga pembalap sekaligus yakni Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha), Francesco Bagnaia (Pramac Racing) dan Takaaki Nakagami (LCR Idemitsu Honda). Di lap yang sama pula Rossi juga mengalami crash di tikungan keempat setelah sempat bersenggolan dengan Alex Marquez. Fabio Quartararo yang meraih pole position di balapan kali ini berhasil unggul sebelum akhirnya terjatuh di lap ketiga. Keunggulan ini diambil alih oleh Alex Marquez. Quartararo berupaya menyusul Alex dan kesempatan itu kian jadi nyata di lap ketujuh. Namun, alih-alih mengambil alih posisi terdepan Quartararo justru bersenggolan dengan Alex dan membuat keduanya terjatuh. Marc Marquez yangada di posisi ketiga memanfaatkannya untuk meraih posisi pertama. Keunggulan Marc berhasil digoyahkan oleh adiknya di lap terakhir. Sementara itu, usaha Quartararo untuk finis di tiga besar sirna karena kembali terjatuh di sektor akhir. Rossi pun berhak di posisi ketiga bersanding dengan dua Marquez bersaudara. Nah, buat kamu yang ingin tahu hasil lengkapnya bisa lihat tabel hasil akhir berikut ini.
AuthorDewa Putu Ardita DP |